Hari kedua rabu pagi (13/7/2022) pada kegiatan MPLM MA DDI Tinambung mengundang pengawas Burhanuddin Djauhar untuk membawakan diskusi bertema "Moderasi Beragama".
Sebagai narasumber bapak pengawas memberikan motivasi kepada peserta didik baru sebelum memulai diskusi berdurasi 2 jam ini dan mengatakan bahwa peserta didik di ibaratkan petani yang menanam padi, jika seorang petani (baca peserta didik) memelihara tanaman yang ditanam pada hari ini dengan tekun, maka yakinlah petani itu akan memanen hasilnya. Analogi sederhana ini mengajak para peserta didik untuk merenungi diri untuk merubah masa depan ke arah yang lebih baik. Pengawas yang tinggal di Polewali ini melanjutkan wejangannya bahwa sekolah merupakan wadah untuk membiasakan mendisiplinkan diri.
Terkait moderasi beragama lelaki beristri dokter ini menyatakan kepada peserta didik baru bahwa keberagaman adalah keniscayaan dan tugas kita menghargai perbedaan tersebut dalam bingkai NKRI. Selain itu beliau menyampaikan kita tidak boleh terpancing terhadap problem-problem sosial di masyarakat dan langkah awal kita dalam meresponnya dalam tinjauan moderasi beragama adalah bersikap netral, hadir menjadi penengah, memberi solusi sehingga persatuan tetap terpelihara.
Menarik untuk disimak moderasi beragama bukan memoderenkan agama. Agama selalu sejalan dengan perkembangan zaman dan yang dimoderenkan adalah prilaku-prilaku terpuji sehingga menjadi tauladan dalam kehidupan bermasyarakat. Menghormati orang lain yang berbeda dengan kita dan terpenting tidak mengganggu dan menyinggung perasaan mereka.
Pesan terakhir dari materi ini marilah menjadi generasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila dan agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sumber : MA DDI Tinambung
Editor : Amir
Kunjungi situs Facebook !
Post a Comment (0)