Idul Fitri adalah momen di mana seluruh komunitas Muslim merayakan Hari Kemenangan dan bersuka cita. Namun dalam Islam juga diajarkan untuk mengisi waktu lebaran dengan gembira dengan tagbilan dengan melantunkan tagbilan dengan obor yang menyala atau menggunakan kendaraan untuk mendengarkan suara tagbilan. Itu juga layak disembah. Beberapa riwayat menyatakan bahwa Nabi (saw) pergi untuk menyambut dan merayakan Idul Fitri.
1. Baca lebih lanjut
Hal ini sesuai dengan apa yang difirmankan Allah dalam Al-Qur'an Surat Al, seperti yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk membaca Takbir dari malam terakhir Ramadhan hingga pagi hari pertama Shawar. - Baqarah menyatakan dalam ayat 185:
“Dan sempurnakan bilangan Ramadhan dan puji Allah” (Al-Bakala: 185)
2. Berdandan dan kenakan pakaian terbaik Anda
Idul Fitri adalah waktu untuk menghias dan melakukan yang terbaik untuk menunjukkan keberuntungan di hari yang penuh berkah ini. Berdandan bisa dilakukan dengan membersihkan badan, memotong kuku, memakai parfum dan pakaian terbaik, atau berganti pakaian baru.
Tradisi berhias ini berlaku untuk semua orang, bahkan yang tidak ikut salat Idul Fitri sekalipun. B. Tidak memperlihatkan kemaluan, tidak memperlihatkan penampilan menarik yang menarik perhatian laki-laki lain yang bukan Marlam, dll.
3. Makan sebelum Sholat Ied
Salah satu hari yang diharamkan puasa adalah Idul Fitri. Bahkan kitab Fikh menyebutkan bahwa orang yang berniat berpuasa pada hari raya Idul Fitri memiliki pahala yang sama dengan orang yang berpuasa pada hari-hari yang tidak diharamkan. Sebelum shalat Idul Fitri, Nabi SAW biasa makan kurma bernomor ganjil seperti 3, 5, 7, dst. 4. Sholat Ied
Ketika Rasulullah melihatnya shalat Idul Fitri bersama keluarga dan sahabatnya, laki-laki, perempuan dan anak-anak, ketika dia masuk atau keluar tempat pelaksanaan shalat Idul Fitri, saya melihat lagi rute jalan. Ada saksi ibadah berjalan selama perjalanan.
5. Mengunjungi tempat keramaian
Alkisah, saat Idul Fitri, Rasulullah SAW menemani Aisyah melakukan atraksi tombak dan tameng. Bahkan, permainan itu sangat menyenangkan sehingga Ahmad, Bukhari, dan Muslim mengatakan bahwa mereka bahkan meletakkan kepala mereka di pundak Nabi agar Aisyah bisa menikmati menonton pertandingan dari pundaknya. 6. Kunjungi teman dan keluarga
Ziarah adalah tradisi Srirathurami dan saling mengunjungi selama Idul Fitri. Hal ini sudah terjadi sejak zaman para nabi. Ketika Idul Fitri tiba, Nabi mengunjungi rumah sahabatnya untuk mengunjungi tidak hanya rumah sahabatnya, tetapi semua umat Islam. Utusan Allah berdoa untuk saling menguntungkan.
7. menyapa satu sama lain
Idul Fitri penuh dengan kegembiraan karena dianjurkan untuk saling memberi selamat atas kebahagiaan yang diraih selama liburan.
Demikian gambaran tentang sunnah saat Idul Fitri. Semoga membantu. Terima kasih
Post a Comment (0)